Jumat, 07 Juni 2013

Laporan Praktikum Pembersih Porselen



PEMBERSIH PORSELEN
                                                                                
       I.            TUJUAN
1.      Menunjukkan kemahiran dalam membuat pembersih porselen
2.      Uji pH, kekentalan, dan berat jenis


    II.            DASAR TEORI


Seperti pada umumnya semua pembersih porselen/sabun digunakan untuk memersihkan bagian yang kotor. Begitu pula dengan pembersih porselen yang berfungsi untuk membersihkan (lantai kamar mandi). Pembersih porselen ini agak berbeda dengan pembersih lantai biasa, karena pembersih ini digunakan untuk membersihkan lantai kamar mandi atau lantai yang biasanya terkena sabun dan basah. Lantai seperti ini biasanya akan timbul kerak atau tumbuh semacam alga/ jamur yang membuat lantai tersebut terlihat kusam dan licin. Terlebih lagi jika lantai tersebut jarang dibersihkan dan dibiarkan dalam keadaan kering dalam waktu lama, maka akan timbul kerak yang sangat sulit dibersihkan.
Untuk itu diperlukan cairan pembersih yang ampuh membersihkan kerak dan alga tersebut. Pembersih porselen harus mengandung bahan aktif yang berupa asam yang dapat menghilangkan kotoran tersebut. Larutan asam pekat di encerkan dengan perbandingan tertentu dan ditambahkan pelembut serta pewangi. Daya bersih larutan pembersih tergantung dari kandungan larutan asamnya. Semakin tinggi kandungan asamnya,maka daya bersihnya akan semakin baik dan biasanya harganya semakin mahal [1].
Bahan yang dapat  digunakan untuk membuat pembersih porselin dan keramik adalah Asam oksalat (C2H2O4 ). Bahan tersebut mempunyai kemampuan membersihkan dan memutihkan, serta dapat digunakan untuk menghilangkan karat. Selain asam oksalat, beberapa jenis bahan yang dapat digunakan diantaranya adalah asam  klorida, asam sitrat, asam cuka dll. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah pewarna dan pewangi  yang berfungsi untuk meningkatkan daya tarik konsumen
.

 III.            ALAT dan BAHAN
1)   Alat


a.            Gelas Ukur
b.          Neraca Analitik
c.           Baskom/ember plastic
d.          Pengaduk Kaca
e.           Beker Glass
f.          Piknometer
g.         Viskometer
h.         Pipet
i.           stopwatch



2)   Bahan


a.       HCl 37 %          10ml
b.      Aquadest           500ml
c.       Oxalic acid        10 gram
d.      Pewangi            secukupnya
e.       Pewarna            secukupnya


 IV.            CARA KERJA


                                                                                  
                                    Skema Kerja Pembuatan Pembersih Porselen

    V.            DATA PENGAMATAN

Tabel Data Pengamatan
No
Tindakan/ Perlakuan
Pengamatan
1
Aquadest 500 ml + HCl 37% 10 ml
-Larutan jernih, beraroma HCl
2
Ditambah asam oksalat 10 gram
-Larutan bening dan aroma asam mulai hilang
-Larutan panas
3
Setelah dingin ditambah pewarna
-Warna merah
4
Ditambah pewangi
-Warna merah dan beraroma wangi
-Ada sedikit lapisan minyak diatas permukaan


 VI.            ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
a.       Analisis Data
  •  Volume sampel yang didapat adalah 550 ml
  • Uji Berat jenis
Pembersih porselen hasil praktikum
Berat pikno kosong     = 11,49 gram
Berat pikno + isi          = 21,53 gram
ρ = (pikno +  isi) – (pikno kosong)
              volume pikno           
   = 21,53 gram – 11,49 gram
                        10 ml
   = 1,004 gram/ml


Pembersih porselen sampel
Berat pikno kosong     = 11,49 gram
Berat pikno + isi          = 22,06 gram
ρ = (pikno +  isi) – (pikno kosong)
              volume pikno           
   = 22,06 gram – 11,49gram
                        10 ml
   = 1,057 gram/ml

  •  Uji viskositas
Tabel uji kekentalan
Zat cair
Waktu (s)
Pembersih porselen hasil praktikum
09,27
09,14           rata-rata= 9,19
09,18
Pembersih porselen yang ada dipasaran
10,63
10,95            rata-rata=10,91
11,15
Aquadest
09,77
09,84             rata-rata= 09,78
09,75


Viskometer Ostwald
                             µ1 = t1 ρ1
                         µ 2 = t2 ρ2
Diketahui :
µ Air : 0,89 cp (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th edition)

v  Viskositas pembersih porselen hasil praktikum
                  
v  Viskositas pembersih porselen yang ada dipasaran




  • Uji pH
Pembersih porselen praktikum kelompok VIII mempunyai tingkat keasaman 0 sedangkan tingkat keasaman pembersih porselen yang ada di pasaran adalah 2.

b.      Pembahasan
      Dalam praktikum pembuatan pembersih porselen perlu dilakukan pencampuran bahan yang terdiri dari HCl, asam oksalat, dan aquadest. Proses pembuatan pembersih porselen diawali dengan melarutkan HCl 37% sebanyak 10 ml ke dalam 500 ml aquadest. Selanjutnya larutan HCl ditambah asam oksalat sebanyak 10 gram dan diaduk sampai homogen. Pencampuran asam oksalat dengan larutan HCl menyebabkan larutan  menjadi panas karena reaksinya bersifat eksotermis. Penambahan oxalic acid bertujuan agar pembersih porselen dapat membersihkan lumut / plak yang menempel pada keramik. Kemudian ketika larutan tersebut sudah dingin pewarna dan pewangi berturut-turut ditambahkan. Tujuan dari penambahan pewarna dan parfum adalah untuk meningkatkan daya tarik dari porselen.
Uji kekentalan atau viskositas digunakan untuk mengukur kekentalan dari pembersih  porselen yang telah dibuat. Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas / kekentalan adalah viscometer. Pada metode ini viskositas ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan uji untuk lewat antara dua tanda ketika cairan tersebut mengalir karena gravitasi melalui suatu tabung kapiler vertikal. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu cairan yang viskositasnya sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat antara dua tanda tersebut. Langkah tersebut diulangi sebanyak tiga kali untuk menentukan waktu yang konstan. Jika µ1  danµ 2    masing-masing adalah viskositas dari cairan yang tidak diketahui dan cairan standar, ρ1  dan ρ2 adalah kerapatan dari masing-masing cairan, t1 dan t2 adalah waktu alir masing-masing cairan dalam detik, maka viskositas cairan yang tidak diketahui adalah :

                                µ1 = t1 ρ1
                               µ 2 = t2 ρ2
µ 2 = t2 ρ2 µ1
         
            t1 ρ1
keterangan
µ 1= viskositas air (0,89 cp) (Handbook   of Pharmaceutical Excipient, 6th edition)
                         t1 = waktu alir air 
                         ρ1= berat jenis air
                      µ 2 = viskositas pembersih porselen
      t2  = waktu alir pembersih porselen
 ρ2=berat jenis pembersih porselen   

µ1 dan ρ1 dapat diketahui dari literatur, ρ2 diperoleh dari pengukuran kerapatan (berat jenis) dengan metode piknometer, t1 dan t2 masing-masing diketahui dengan cara mengukur waktu yang diperlukan oleh zat uji maupun air untuk mengalir melalui dua garis tanda pada tabung kapiler viscometer ostwald.
Dalam pengujian antara pembersih porselen hasil praktikum kelompok VIII dan pembersih porselen sampel, pembersih porselen sampel lebih kental. Hal tersebut dikarenakan air yang digunakan untuk membuat porselen terlalu banyak[2].
      Pengujian densitas dengan piknometer didapatkan hasil sebagai berikut :
Berat jenis pembersih porselen hasil praktikum 1,004 gram/ml
Berat jenis pembersih porselen sampel  1,057 gram/ml.
Pembersih porselen praktikum kelompok VIII mempunyai tingkat keasaman 0 sedangkan tingkat keasaman pembersih porselen yang ada di pasaran adalah 2.
Uji daya bersih pada pembersih porselen hasil praktikum dan pembersih yang ada di pasaran dilakukan dengan mengaplikasikan pembersih porselen tersebut pada lantai kamar mandi atau pada lantai yang terkena air dan sabun. Dari pengamatan terlihat bahwa pembersih porselen buatan mempunyai kemampuan dalam membersihkan kerak yang terdapat di lantai yang kotor.


VII.            SIMPULAN

        Dari praktikum yang dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai  berikut:
1.      Nilai viskositas pembersih porselin hasil praktikum 0,839 cp dan nilai viskositas pembersih porselen yang ada dipasara 1,049 cp.
2.      Berat jenis pembersih porselen praktikum 1,004 gram/ml dan berat jenis porselen sampel 1,057 gram/ml.
3.      Pembersih porselen praktikum kelompok VIII mempunyai tingkat keasaman 0 sedangkan tingkat keasaman pembersih porselen yang ada di pasaran adalah 2.



DAFTAR PUSTAKA
[1] Tim Dosen Kimia Terapan 20-12. Petunjuk Praktikan Kimia Terapan Laboratorium Teknik Kimia, Prodi Teknoik Kimia UNNES
[2] Vina.2011.penentuan-kekentalan-cairan-dengan. Akses. 15Mei2013. http://delvina-vina.blogspot.com/2011/11/penentuan-kekentalan-cairan-dengan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar