I.
TUJUAN
1. Menunjukkan
kemahiran dalam membuat
pembersih porselen
2. Uji
pH, kekentalan, dan berat jenis
II.
DASAR TEORI
Seperti pada umumnya semua pembersih
porselen/sabun digunakan untuk memersihkan bagian yang kotor. Begitu pula
dengan pembersih porselen yang berfungsi untuk membersihkan (lantai kamar
mandi). Pembersih porselen ini agak berbeda dengan pembersih lantai biasa,
karena pembersih ini digunakan untuk membersihkan lantai kamar mandi atau
lantai yang biasanya terkena sabun dan basah. Lantai seperti ini biasanya akan
timbul kerak atau tumbuh semacam alga/ jamur yang membuat lantai tersebut
terlihat kusam dan licin. Terlebih lagi jika lantai tersebut jarang dibersihkan
dan dibiarkan dalam keadaan kering dalam waktu lama, maka akan timbul kerak
yang sangat sulit dibersihkan.
Untuk itu diperlukan cairan pembersih
yang ampuh membersihkan kerak dan alga tersebut. Pembersih porselen harus
mengandung bahan aktif yang berupa asam yang dapat menghilangkan kotoran
tersebut. Larutan asam pekat di encerkan dengan perbandingan tertentu dan
ditambahkan pelembut serta pewangi. Daya bersih larutan pembersih tergantung
dari kandungan larutan asamnya. Semakin tinggi kandungan asamnya,maka daya
bersihnya akan semakin baik dan biasanya harganya semakin mahal [1].
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat pembersih porselin dan keramik adalah Asam
oksalat (C2H2O4 ). Bahan tersebut mempunyai kemampuan membersihkan dan memutihkan, serta
dapat digunakan untuk menghilangkan karat. Selain asam oksalat, beberapa jenis
bahan yang dapat digunakan diantaranya adalah asam klorida, asam sitrat, asam cuka dll.
Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah pewarna dan pewangi yang berfungsi untuk meningkatkan daya tarik
konsumen
.
III.
ALAT dan BAHAN
1) Alat
a.
Gelas Ukur
b.
Neraca Analitik
c.
Baskom/ember plastic
d.
Pengaduk Kaca
e.
Beker Glass
f.
Piknometer
g.
Viskometer
h.
Pipet
i.
stopwatch
a.
HCl 37 % 10ml
b.
Aquadest 500ml
c.
Oxalic acid 10 gram
d.
Pewangi secukupnya
e.
Pewarna secukupnya
IV.
CARA
KERJA
Skema
Kerja Pembuatan Pembersih Porselen
V.
DATA PENGAMATAN
Tabel Data Pengamatan
No
|
Tindakan/ Perlakuan
|
Pengamatan
|
1
|
Aquadest
500 ml + HCl 37% 10 ml
|
-Larutan
jernih, beraroma HCl
|
2
|
Ditambah
asam oksalat 10 gram
|
-Larutan
bening dan aroma asam mulai hilang
-Larutan
panas
|
3
|
Setelah
dingin ditambah pewarna
|
-Warna
merah
|
4
|
Ditambah
pewangi
|
-Warna
merah dan beraroma wangi
-Ada
sedikit lapisan minyak diatas permukaan
|
VI.
ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN
a.
Analisis Data
-
Volume sampel yang didapat adalah 550 ml
Pembersih
porselen hasil praktikum
Berat
pikno kosong = 11,49 gram
Berat
pikno + isi = 21,53 gram
ρ = (pikno
+ isi) – (pikno kosong)
volume pikno
= 21,53
gram – 11,49
gram
10 ml
= 1,004
gram/ml
Pembersih
porselen sampel
Berat
pikno kosong = 11,49 gram
Berat
pikno + isi = 22,06 gram
ρ = (pikno
+ isi) – (pikno kosong)
volume pikno
= 22,06
gram – 11,49gram
10 ml
= 1,057
gram/ml
Tabel uji kekentalan
Zat cair
|
Waktu (s)
|
Pembersih porselen hasil praktikum
|
09,27
09,14 rata-rata=
9,19
09,18
|
Pembersih porselen yang ada dipasaran
|
10,63
10,95 rata-rata=10,91
11,15
|
Aquadest
|
09,77
09,84 rata-rata= 09,78
09,75
|
Viskometer
Ostwald
µ1 = t1 ρ1
µ 2 = t2 ρ2
Diketahui :
µ Air : 0,89 cp (Handbook of
Pharmaceutical Excipient, 6th edition)
v Viskositas pembersih porselen hasil praktikum
v Viskositas pembersih porselen yang ada dipasaran
Pembersih porselen praktikum kelompok VIII mempunyai
tingkat keasaman 0 sedangkan tingkat keasaman pembersih porselen yang ada di
pasaran adalah 2.
b.
Pembahasan
Dalam praktikum pembuatan pembersih porselen perlu
dilakukan pencampuran bahan yang terdiri
dari HCl, asam oksalat, dan aquadest. Proses pembuatan pembersih porselen
diawali dengan melarutkan HCl 37% sebanyak 10 ml ke dalam 500 ml aquadest.
Selanjutnya larutan HCl ditambah asam oksalat sebanyak 10 gram dan diaduk
sampai homogen. Pencampuran asam oksalat dengan larutan HCl menyebabkan
larutan menjadi panas karena reaksinya
bersifat eksotermis. Penambahan oxalic acid bertujuan agar pembersih porselen dapat membersihkan
lumut / plak yang menempel pada keramik.
Kemudian ketika larutan
tersebut sudah dingin pewarna dan pewangi berturut-turut ditambahkan. Tujuan
dari penambahan pewarna dan parfum adalah untuk meningkatkan daya tarik dari
porselen.
Uji kekentalan atau viskositas digunakan
untuk mengukur kekentalan dari pembersih
porselen yang
telah dibuat. Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas / kekentalan adalah
viscometer. Pada metode ini viskositas ditentukan dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan bagi cairan uji untuk lewat antara dua tanda ketika cairan tersebut
mengalir karena gravitasi melalui
suatu tabung kapiler vertikal. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan
dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu cairan yang viskositasnya sudah
diketahui ( biasanya air ) untuk lewat antara dua tanda tersebut. Langkah tersebut
diulangi sebanyak tiga kali untuk menentukan waktu yang konstan. Jika µ1 danµ 2 masing-masing
adalah viskositas dari cairan yang tidak diketahui dan cairan standar, ρ1 dan ρ2 adalah
kerapatan dari masing-masing cairan, t1 dan t2 adalah waktu alir masing-masing cairan dalam
detik, maka viskositas cairan
yang tidak diketahui adalah :
µ1 = t1 ρ1
µ 2 = t2 ρ2
µ 2 = t2 ρ2 µ1
t1 ρ1
keterangan
µ 1= viskositas air (0,89 cp) (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th edition)
t1
= waktu alir air
ρ1= berat jenis air
µ 2 = viskositas pembersih porselen
t2 = waktu alir pembersih porselen
ρ2=berat jenis pembersih porselen
µ1 dan ρ1 dapat diketahui dari literatur, ρ2 diperoleh dari pengukuran
kerapatan (berat jenis) dengan metode piknometer, t1 dan t2 masing-masing
diketahui dengan cara mengukur waktu yang diperlukan oleh zat uji maupun air
untuk mengalir melalui dua garis tanda pada tabung kapiler viscometer ostwald.
Dalam pengujian antara pembersih porselen hasil praktikum kelompok VIII
dan pembersih porselen sampel, pembersih porselen sampel lebih kental. Hal
tersebut dikarenakan air yang digunakan untuk membuat porselen terlalu
banyak[2].
Pengujian densitas dengan piknometer
didapatkan hasil sebagai berikut :
Berat
jenis pembersih porselen hasil praktikum 1,004
gram/ml
Berat
jenis pembersih porselen sampel 1,057 gram/ml.
Pembersih porselen praktikum kelompok VIII mempunyai
tingkat keasaman 0 sedangkan tingkat keasaman pembersih porselen yang ada di
pasaran adalah 2.
Uji daya bersih pada pembersih porselen hasil praktikum
dan pembersih yang ada di pasaran dilakukan dengan mengaplikasikan pembersih
porselen tersebut pada lantai kamar mandi atau pada lantai yang terkena air dan
sabun. Dari pengamatan terlihat bahwa pembersih porselen buatan mempunyai
kemampuan dalam membersihkan kerak yang terdapat di lantai yang kotor.
VII.
SIMPULAN
Dari
praktikum yang dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Nilai
viskositas pembersih porselin hasil
praktikum 0,839 cp dan nilai viskositas pembersih porselen yang ada dipasara
1,049 cp.
2.
Berat
jenis pembersih porselen praktikum 1,004
gram/ml dan berat jenis porselen sampel 1,057 gram/ml.
3.
Pembersih porselen
praktikum kelompok VIII mempunyai tingkat keasaman 0 sedangkan tingkat keasaman
pembersih porselen yang ada di pasaran adalah 2.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Tim Dosen Kimia Terapan
20-12. Petunjuk Praktikan Kimia Terapan Laboratorium Teknik Kimia, Prodi
Teknoik Kimia UNNES
[2] Vina.2011.penentuan-kekentalan-cairan-dengan. Akses.
15Mei2013. http://delvina-vina.blogspot.com/2011/11/penentuan-kekentalan-cairan-dengan.html